Cerita
bermula dari seorang siswi cantik dari SMU Persada bernama Karra. Di
sekolah, Karra dikenal sebagai sosok yang cukup pintar, nakal, periang
dan jago main basket. Gayanya sangat tomboy dan penampilannya sangat
santai. Sementara itu, di rumah, ia dikenal sebagai sosok yang manja
sekaligus cuek. Apalagi semenjak ditinggal kedua orangtuanya ke New York
lantaran ayah Karra bekerja sebagai diplomat di BKRI, dia sangat manja
dengan Iraz, kakaknya.
Lewat karakter dan cara berbeda, Dira dan Ibel berusaha
menyampaikan rasa kasihnya kepada Karra. Bagi Karra, Dira yang sering
ketus, galak dan kurang ajar seoalh selalu ingin menyakiti dirinya
ternyata lebih menarik perhatiannya ketimbang Ibel yang penuh perhatian
dan senantiasa berupaya menyenangkannya. Tak heran bila akhirnya Dira
dipilih Karra menjadi pacarnya. Untuk itu, Ibel pun harus besar hati
terhadap pilihan Karra. Karna ia sangat menyayangi Karra. Ibel sangat
terpukul dengan keputusan Karra. Ibel khawatir kalau Dira adalah orang
yang tidak tepat untuk Karra, karena dia mempunyai sikap yang keras.
Tapi itulah kenyataannya, Ibel harus menerima. Tapi sayang, hubungan
kasih Dira dan Karra tidak selalu berjalan mulus. Pertengkaran kerapkali
mewarnai hubungan mereka. Dira dan Karra sering kali berbeda pendapat.
Tapi pada akhirnya keduanya bertekad untuk lebih saling menyayangi dan
tak lagi saling menyakiti.
Disaat sedang menikmati masa-masa pacarn dengan Dira, Karra harus
menghadapi kenyataan pahit, Dira tergolek taj b umurnya tidak akan
berdaya di sebuah rumah sakit, semenjak dua hari tidak bertemu saat
terakhir berkencan bersama. Karra baru mengetahui kalau Dira mempunyai
penyakit yang susah untuk diesmbuhkan, Dira sudah di vonis oleh dokter
bahwa umurnya tidak akan panjang lagi. Karra hanya bias memandang
wajahnya sambil menangis tersedu saat menjenguk dan menemani Dira di
rumah sakit. Tapi masa itu tidak berlangsung lama. Pada akhirnya Dira
meninggal karna sakit yang bersarang ditubuhnya. Karra sangat terpukul
dan tidak rela jika Dira meninggalkannya tuk selama-lamanya. Karra baru
menyadari bahwa sikap Dira ketus padanya karna Dira tidak ingin
menyakiti orang yang disayanginya hanya untuk masuk ke dalam kehidupan
Dira yang hanya tinggal menghitung waktu saja.
Karra makin nangis terisak saat ia membacasurat terakhir yang ia
terima dari mamanya Dira yang Dira buat sebelum ia meninggal. Isi
suratnya seperti ini ..
Karra,
Maaf… karena selalu mebuatkamu marah
Maaf… karena selalu membuat kamu benci sama aku
Maaf… atas semua kepedihan yang aku timbulkan
Maaf… karena selalu membuat kamu mengalah dalam segala hal
Maaf… karena aku selalu keras kepala
Maaf… karena telah membuat kamu masuk ke dalam kehidupanku
Maaf… karena aku harus pergi ninggalin kamuTerima kasih… karena kamu telah membuat hari-hariku indah
Terima kasih… karena kamu telah memperlihatkan mata yang paling indah yang pernah kulihat
Terima kasih… karena kamu telah membuat aku memiliki semngat untuk hidup
Terima kasih… karena kamu selalu menganggap aku pintar
Terima kasih… karena kamu mebuat aku sadar bahwa kita harus berjuang untuk hidup dan bahwa hidup ini harus diarungi melalui semangat, perjuangan dan kemauan keras
Terima Kasih… karena kamu memberikan kebahagiaan terbesar dalam hidupku
Terima Kasih… karena kamu telah luar biasa sabar menghadapi aku
Karena telah mengajari aku untuk mendoakan agarorang yang aku cintai bahagia
Karena telah mengubah hidupku yang kosong
Karena telah menjadi satu-satunya orang yang bias membuatku mengalah
Karena telah memberikan sesuatu yang selama ini nggak bias aku kasih ke kamu
Karena telah menjadi wanita yang luar biasa dan nggak tertandingi yang pernah masuk dalam kehidupankuTerima Kasih… karena kamu telah menjadi bidadariku selama ini
Aku nggak akan kemana-mana-Dira- Sepeninggal Dira, Karra berubah menjadi 180 drajat, dia menjadi pemurung sering nangis karena terus teringat Dira. Ibel berusaha menghibur Karra. Di saat masa berduka Karra, Ibel selalu mencoba menghibur Karra, dan akhirnya Karra merespon perhatian Ibel padanya. Dan pada suaru hari Ibel menunggu Karra di kapal pesiar di sana Ibel menyatakan cintanya kepada Karra dengan memberikan kejutan yang sangat tak di duga oleh Karra dan akhirnya Karra pun menerima cintanya Ibel.
KARAKTERISTIK PARA TOKOHKarra,
Maaf… karena selalu mebuatkamu marah
Maaf… karena selalu membuat kamu benci sama aku
Maaf… atas semua kepedihan yang aku timbulkan
Maaf… karena selalu membuat kamu mengalah dalam segala hal
Maaf… karena aku selalu keras kepala
Maaf… karena telah membuat kamu masuk ke dalam kehidupanku
Maaf… karena aku harus pergi ninggalin kamuTerima kasih… karena kamu telah membuat hari-hariku indah
Terima kasih… karena kamu telah memperlihatkan mata yang paling indah yang pernah kulihat
Terima kasih… karena kamu telah membuat aku memiliki semngat untuk hidup
Terima kasih… karena kamu selalu menganggap aku pintar
Terima kasih… karena kamu mebuat aku sadar bahwa kita harus berjuang untuk hidup dan bahwa hidup ini harus diarungi melalui semangat, perjuangan dan kemauan keras
Terima Kasih… karena kamu memberikan kebahagiaan terbesar dalam hidupku
Terima Kasih… karena kamu telah luar biasa sabar menghadapi aku
Karena telah mengajari aku untuk mendoakan agarorang yang aku cintai bahagia
Karena telah mengubah hidupku yang kosong
Karena telah menjadi satu-satunya orang yang bias membuatku mengalah
Karena telah memberikan sesuatu yang selama ini nggak bias aku kasih ke kamu
Karena telah menjadi wanita yang luar biasa dan nggak tertandingi yang pernah masuk dalam kehidupankuTerima Kasih… karena kamu telah menjadi bidadariku selama ini
Aku nggak akan kemana-mana-Dira- Sepeninggal Dira, Karra berubah menjadi 180 drajat, dia menjadi pemurung sering nangis karena terus teringat Dira. Ibel berusaha menghibur Karra. Di saat masa berduka Karra, Ibel selalu mencoba menghibur Karra, dan akhirnya Karra merespon perhatian Ibel padanya. Dan pada suaru hari Ibel menunggu Karra di kapal pesiar di sana Ibel menyatakan cintanya kepada Karra dengan memberikan kejutan yang sangat tak di duga oleh Karra dan akhirnya Karra pun menerima cintanya Ibel.
- Iraz : Seorang kakak yang sangat sayang pada adiknya.
- Karra: Cewek yang tomboy, manis dan anaknya santai banget.
- Dira : Cowok yang sifatnya acuh, pendiam, galak dan ditakuti.
- Ibel : Teman Iraz yang sabar dan care banget sama Karra.
- Finta: Sahabat yang sangat setia dan pengertian.
UNSUR INTRINSIK
- Tema : Persahabatan dan cinta.
- Amanat : Sekali menemukan wanita, dia (Dira) akan setia seumur hidupnya.
- Alur : Campuran.
- Konflik : Ketidak tahuan keadaan yang sebenarnya.
- Klimaks : Pria yang dicintainya ternyata mengalami penyakit paru-paru yang sangat parah,sehingga ditinggal pergi untuk selamanya.
- Penyelesaian : Menerima dengan tabah.
LATAR
- Waktu : Pagi, siang dan malam hari.
- Tempat : Sekolah, lapangan basket, rumah Karra, rumah Dira, Bukit Bintang dan rumah sakit.
UNSUR EKSTRINSIK
- Nilai Sosial : Saling membantu teman yang satu dengan yang lain.
- Nilai Moral : Yang didapat dar novel ini adalah saling menghargai antara teman.
Kelebihan : Banyak hal- hal yang menarik dalam cerita novel
tersebut. Karakter tokohnya juga tidak monoton. Bahasanya bahasa anak
muda. Cerita novel ini saling berkaitan dan smea bagus.Kelemahan : Masih
menggunakan kertas buram. Ceritanya sedih namun happy ending. Namun
bahasanya masih tampak kaku.
DETAIL NOVEL
Judul : Dealova
Pengarang : Dyan Nuranindya
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tempat Penerbit : Jakarta
Tahun Terbit : 2006
Desain Sampul : Marcel A.W.
Tebal Buku : 304 hlm; 20cm
Harga : Rp 34.500
Jenis Buku : Fiksi Teen Lit
Pengarang : Dyan Nuranindya
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tempat Penerbit : Jakarta
Tahun Terbit : 2006
Desain Sampul : Marcel A.W.
Tebal Buku : 304 hlm; 20cm
Harga : Rp 34.500
Jenis Buku : Fiksi Teen Lit
0 komentar:
Posting Komentar